JEMBATAN PALING LARIS TEMPAT BUNUH DIRI DI AMERIKA
Sahabat .........
Di Amerika Serikat, hampir tiap hari seratus orang meninggal karena bunuh diri, pada tahun lalu, lebih dari 8 juta orang Amerika dengan rata-rata umur 18 tahun atau lebi...h telah berpikir serius mengenai bunuh diri, menurut sebuah posting blog oleh Surgeon General. Banyak orang Amerika yang bunuh diri di jembatan San Farnsisco.
Bunuh diri adalah efek dari putus asa seorang manusia...
Jangan berputus asa dari Rahmat Allah...
Tidak ada yang berputus asa kecuali orang yang tidak mengakui adanya Allah, tuhan tempat mengadu semua masalah dan menyelesaikannya.
Allah SWT berfirman, "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf: 87).
Asalkan kita mendekatkan diri kepada Allah…
Maka Allah akan memberikan jalan keluarnya.
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar.” (QS Ath Thalaq:2)
Ssehingga nabi Ibrahim yang diselamatkan oleh Allah dari pemabakaran api oleh Raja Namrudz, mengatakan bahwa orang yang berputus asa adalah orang yang tersesat.
Allah SWT berfirman (artinya), "Mereka menjawab, 'Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.' Ibrahim berkata, 'Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-Nya, kecuali orang-orang yang sesat'." (Al-Hijr: 55-56).
Dan menurut Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wa sallam, berputus asa dari rahmat Allah adalah termasuk dosa besar.
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abbas r.a., bahwa ada seorang lelaki yang berkata: "Wahai Rasulullah, apa itu dosa besar?" Rasulullah saw. menjawab (artinya), 'Syirik kepada Allah, pesimis terhadap karunia Allah, dan berputus asa dari rahmat Allah'." (Hasan, HR Al-Bazzar [106/lihat Kasyful Atsaar], Thabrani dalam Al-Kabiir [8783, 8784 dan 8785], dan 'Abdurrazaq [19701]).
Rahmah (kasih sayang) merupakan salah satu dari sifat Allah berdasarkan ketetapan Al-Qur'an dan As-Sunnah, sifat kasih sayang yang layak bagi Allah sebagaimana sifat-sifat Allah lainnya.
Pengaruh sifat ini dapat terlihat jelas di alam semesta, khususnya pada makhluk hidup. Nikmat dan karunia-Nya merupakan bukti keberadaan rahmat Allah yang Mahasempurna dan Mahaluas.
Rahmat Allah meliputi segala sesuatu dan menaungi semua makhluk. Tidak ada satu pun di alam semesta ini kecuali mendapat siraman rahmat Allah SWT.
Allah 'Azza wa jalla berfirman tentang para Malaikat pengangkat 'Arsy dan Malaikat-malaikat yang berada di sekelilingnya, "Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu dan peliharalah mereka dari siksaan Neraka yang menyala-menyala." (Al-Mukmin: 7).
Allah SWT berfirman, "Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (Al-A'raaf: 156).
Oleh sebab itu, pintu rahmat Allah terbuka bagi orang-orang yang telah menganiaya diri mereka sendiri untuk bertaubat.
Allah SWT berfirman, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Mahapengampun lagi Mahapenyayang'." (Az-Zumaar: 53).
Dalam hadits Abu Hurairah r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda, "Sekiranya hamba Mukmin tahu siksa yang Allah siapkan di sisi-Nya, tentu tidak ada seorang pun yang berharap (optimis) bisa masuk Surga. Sekiranya orang kafir tahu rahmat yang Allah siapkan di sisi-Nya, tentu tidak seorang pun yang berputus asa (pesimis) masuk Surga-Nya."
Oleh sebab itu, berputus asa dari rahmat Allah SWT merupakan sifat orang-orang sesat dan pesimis terhadap karunia-Nya merupakan sifat orang-orang kafir. Karena mereka tidak mengetahui keluasan rahmat Rabbul 'Aalamiin. Siapa saja yang jatuh dalam perbuatan terlarang ini berarti ia telah memiliki sifat yang sama dengan mereka, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
"Jangan takut dengan MASALAH YANG BESAR...
karena kita mempunyai ALLAH YANG MAHA BESAR"
Sahabat .........
Di Amerika Serikat, hampir tiap hari seratus orang meninggal karena bunuh diri, pada tahun lalu, lebih dari 8 juta orang Amerika dengan rata-rata umur 18 tahun atau lebi...h telah berpikir serius mengenai bunuh diri, menurut sebuah posting blog oleh Surgeon General. Banyak orang Amerika yang bunuh diri di jembatan San Farnsisco.
Bunuh diri adalah efek dari putus asa seorang manusia...
Jangan berputus asa dari Rahmat Allah...
Tidak ada yang berputus asa kecuali orang yang tidak mengakui adanya Allah, tuhan tempat mengadu semua masalah dan menyelesaikannya.
Allah SWT berfirman, "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf: 87).
Asalkan kita mendekatkan diri kepada Allah…
Maka Allah akan memberikan jalan keluarnya.
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar.” (QS Ath Thalaq:2)
Ssehingga nabi Ibrahim yang diselamatkan oleh Allah dari pemabakaran api oleh Raja Namrudz, mengatakan bahwa orang yang berputus asa adalah orang yang tersesat.
Allah SWT berfirman (artinya), "Mereka menjawab, 'Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.' Ibrahim berkata, 'Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-Nya, kecuali orang-orang yang sesat'." (Al-Hijr: 55-56).
Dan menurut Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wa sallam, berputus asa dari rahmat Allah adalah termasuk dosa besar.
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abbas r.a., bahwa ada seorang lelaki yang berkata: "Wahai Rasulullah, apa itu dosa besar?" Rasulullah saw. menjawab (artinya), 'Syirik kepada Allah, pesimis terhadap karunia Allah, dan berputus asa dari rahmat Allah'." (Hasan, HR Al-Bazzar [106/lihat Kasyful Atsaar], Thabrani dalam Al-Kabiir [8783, 8784 dan 8785], dan 'Abdurrazaq [19701]).
Rahmah (kasih sayang) merupakan salah satu dari sifat Allah berdasarkan ketetapan Al-Qur'an dan As-Sunnah, sifat kasih sayang yang layak bagi Allah sebagaimana sifat-sifat Allah lainnya.
Pengaruh sifat ini dapat terlihat jelas di alam semesta, khususnya pada makhluk hidup. Nikmat dan karunia-Nya merupakan bukti keberadaan rahmat Allah yang Mahasempurna dan Mahaluas.
Rahmat Allah meliputi segala sesuatu dan menaungi semua makhluk. Tidak ada satu pun di alam semesta ini kecuali mendapat siraman rahmat Allah SWT.
Allah 'Azza wa jalla berfirman tentang para Malaikat pengangkat 'Arsy dan Malaikat-malaikat yang berada di sekelilingnya, "Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu dan peliharalah mereka dari siksaan Neraka yang menyala-menyala." (Al-Mukmin: 7).
Allah SWT berfirman, "Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (Al-A'raaf: 156).
Oleh sebab itu, pintu rahmat Allah terbuka bagi orang-orang yang telah menganiaya diri mereka sendiri untuk bertaubat.
Allah SWT berfirman, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Mahapengampun lagi Mahapenyayang'." (Az-Zumaar: 53).
Dalam hadits Abu Hurairah r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda, "Sekiranya hamba Mukmin tahu siksa yang Allah siapkan di sisi-Nya, tentu tidak ada seorang pun yang berharap (optimis) bisa masuk Surga. Sekiranya orang kafir tahu rahmat yang Allah siapkan di sisi-Nya, tentu tidak seorang pun yang berputus asa (pesimis) masuk Surga-Nya."
Oleh sebab itu, berputus asa dari rahmat Allah SWT merupakan sifat orang-orang sesat dan pesimis terhadap karunia-Nya merupakan sifat orang-orang kafir. Karena mereka tidak mengetahui keluasan rahmat Rabbul 'Aalamiin. Siapa saja yang jatuh dalam perbuatan terlarang ini berarti ia telah memiliki sifat yang sama dengan mereka, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
"Jangan takut dengan MASALAH YANG BESAR...
karena kita mempunyai ALLAH YANG MAHA BESAR"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar